HUKUM MENGGAMBAR MAKHLUK YANG BERNYAWA
Dari Abdullah Bin Mas’ud Rasulullah
bersabda:
إِنَّ أَشَدَّ
النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُوْنَ
“Sesungguhnya orang yang paling keras siksanya kelak pada hari kiamat adalah para perupa” (HR. Al Bukhari, Fathul
Bari: 10/382)
Dari Abu Hurairah Bersabda
Rasulullah:
قَالَ اللهُ تَعَالَى:
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذَهَبَ يَخْلُقُ كَخَلْقِي فَلْيَخْلُقُوْا حَبَّةً
وَلْيَخْلُقُوْا ذَرَةً
“Allah
berfirman: “Siapakah yang lebih zhalim dari pada orang yang menciptakan
(sesuatu) seperti ciptaanKu. Maka hendaknya mereka menciptakan sebutir biji
atau menciptakan sebutir biji sawi” (HR. Al Bukhari, Fathul Bari: 10/385)
Dalam hadits marfu’ yang
diriwayatkan Ibnu Abbas Nabi bersabda:
كُلُّ مُصَوِّرٍ
فِي النَّارِ يَجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُوْرَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسًا فَتُعَذَّبُ فِي
جَهَنَّمَ
“Setiap tukang gambar ada di nereka, diciptakan untuknya
(dari) setiap gambar yang ia bikin sebuah nyawa, sehingga disiksa di
Jahannam" (HR. Muslim: 3/167).
“Ibnu Abbas berkata: “Jika tidak
ada jalan lain kecuali engkau harus menggambar maka gambarlah pepohonan dan
sesuatu yang tidak bernyawa” (HR. Muslim: 3/1671)
Hadits-hadits di muka adalah dalil
diharamkannya menggambar sesuatu yang memiliki ruh, baik manusia atau hewan,
memiliki bayangan atau tidak. Gambar yang dimaksud bersifat umum, baik berupa
cetakan,, dengan tangan biasa, relief, ukiran, pahatan, atau patung yang di
buat dengan cetakan, semua hukumnya haram. Seoarang muslim adalah orang yang
patuh terhadap ketentuan nash syariat. Ia tidak membantah dengan mengatakan:
“saya tidak menyembah dan bersujud kepada gambar-gambar itu !!”
Seandainya orang yang berakal mau
sedikit berfikir dan merenungkan satu saja dari bahaya beredarnya gambar-gambar
pada saat ini, niscaya ia mengetahui hikmah mengapa gambar-gambar itu
diharamkan dalam Islam.
Yaitu, betapa saat ini kita saksikan
gambar-gambar telah banyak membuat kerusakan tatanan masyarakat. Gambar-gambar
porno merebak di mana-mana. Gambar-gambar tersebut merangsang dan membangkitkan
syahwat dan nafsu birahi sehingga tak jarang
gara-gara pengaruh melihat gambar tersebut orang kemudian nekat
melakukan perbuatan zina.
Seharusnya setiap muslim tidak
menyimpan di rumahnya gambar-gambar dari makhluk yang bernyawa, karena hal itu
akan menjadi sebab enggannya malaikat masuk rumah. Rasulullah bersabda:
لاَ تَدْخُلُ الْمَلاَئِكَةُ
بَيْتًا فِيْهِ كَلْبٌ وَلاَ تَصَاوِيْرُ
“Malaikat tidak
masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada anjing atau gambar-gambar” ( HR Al
Bukhari, Fathul Bari : 10/380)
Di sebagian rumah umat Islam, kita
menyaksikan patung-patung, bahkan sebagiannya merupakan sesembahan orang-orang
kafir, patung-patung itu dijajar yang menurut dalih mereka sebagai koleksi
(barang antik) atau hiasan. Hukum haramnya patung-patung tersebut tentu lebih
keras dari pada yang lainnya, juga gambar yang digantung (di dinding) lebih
keras dari yang tidak di gantung.
Berapa banyak gambar-gambar yang
menyebabkan pengkultusan. Berapa gambar-gambar yang justru mengungkap kembali
luka sejarah yang menyedihkan. Berapa banyak gambar-gambar yang kemudian
mengakibatkan saling menyombongkan diri.
Ada yang mengatakan, gambar itu
sebagai kenangan, ini tidak benar, sebab tempat mengenang, misalnya pada
keluarga atau saudara sesama muslim adalah di hati, dengan mendoakan agar
mereka diampuni oleh Allah dan mendapatkan rahmat Nya.
Karena itu, setiap gambar harus di
keluarkan dari rumah atau dihancurkan. Kecuali gambar-gambar yang memang sulit
sekali dihilangkan dan sungguh ini adalah bencana umum umat Islam
seperti gambar-gambar yang ada di dalam kaleng-kaleng makanan, gambar-gambar
dalam kamus, buku-buku referensi dan buku-buku yang ada manfaat di dalamnya.
Tetapi dengan tetap berusaha menghilangkannya, jika memungkinkan, terutama
gambar-gambar yang kotor dan jauh dari akhlak Islam. Dan dibolehkan
menyimpan gambar-gambar yang amat
dibutuhkan. Misalnya photo diri dalam KTP. Sebagian ulama juga ada yang
membolehkan gambar pada perabot-perabot rumah, seperti pada karpet atau alas
lantai (yang diinjak kaki).
فَاتَّقُوا
اللهَ مَااسْتَطَعْتُمْ ... (التغابون:
16)
“Maka
bertakwalah kamu kepada Allah semampumu …” (At Taghabun: 16).
" وَاللهُ تَعَالَى أَعْلَمْ بِاالصَّوَّابْ "
Dikutip dari Kitab
"Dosa-Dosa Yang Dianggap Biasa"
Karya: Syaikh Muhammad
Shalih Al-Munajjid
0 komentar: