Laporan akhir Botani : Bunga (flos)
IDENTIFIKASI ORGAN RUBAHAN BUNGA (ORGAN METAMORPHA
FLOS) PADA BERBAGAI JENIS FLORA
Oleh :
Dian Puji Lestari1,
DesiTrisukmaningtyas2
NIM 2015102003110891,
2015102003111012
ABSTRAK
Bunga adalah bagian tanaman untuk menghasilkan biji. Pembentukan bunga pada tanaman merupakan salah satu fase
pertumbuhan generatif untuk terjadinya pembentukan biji dan buah. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga.
Setelah pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pengamatan bunga dan bagiannya ini dilakukan pada bunga yang
masih segar. Pengamatan dilakukan dengan mengamati bagian luar bunga dan bagian
dalam bunga. Pengidentifikasian bunga meliputi jumlah bunga, letak bunga, letak
organ fertil dan tipe perbungaan, serta termasuk bunga lengkap atau tidak
lengkap. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian bunga dan
mengenal serta membedakan bunga lengkap atau tidak lengkap, tipe perbungaan,
letak organ fertil dan letak bunga. Hasil pengamatan yang didapat adalah dari
10 bunga, 7 bunga merupakan bunga lengkap, sedangkan sisanya merupakan bunga
tidak lengkap. Beberapa bunga memiliki sifat yang berbeda dan tidak semua bunga
memiliki bagian lengkap.
Kata kunci :Identifikasi, struktur, bunga.
PENDAHULUAN
Bunga atau kembang (bahasa latin : Flos)
merupakan alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisi Magnoliophyta
atau Angiospermae). pada bunga terdapat organ reproduksi, yaitu putik dan
benang sari. (Esiti B. Hidayat : 1990)
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini
bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ
utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah
disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika
kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan
modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan
modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap
bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis
membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis bunga
yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga
hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina
sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat
pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga.( Gembong
Tjitrosoepomo : 1988)
Secara botani, bunga adalah bagian tanaman untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga.
Setelah pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan
berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi biji. (Gifford E.M. and A.s. Foster : 1989)
Pada satu tumbuhan ada kalanya hanya terdapat satu bunga
saja (Planta uniflora) misalnya bunga coklat (Zepyranthus rosea Lindl).
Tetapi umumnya satu tumbuhan terdapat banyak bunga (Planta multiflora)
misalnya pada bunga mawar (Rosa sp). (Sinnott E.W. 1960)
Bunga adalah batang
dan daun yang termodifikasi atau mengalami perubahan (organ metamorpha).
Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang
oleh komposisi fitohormon tertentu. Bunga dapat digolongkan ke dalam bunga
sempurna (bunga lengkap) dan bunga tidak sempurna (bunga tidak lengkap).
(Haryudin, 2008)
Bunga lengkap atau
bunga sempurna (floscompletus) yaitu
jenis bunga yang memiliki bagian steril (receptacle, petala, sepala) dan bagian
fertil (androecium, gynoecium). Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flosin-completus) yaitu jenis bunga yang
tidak memiliki salah satu organ pada bagian steril atau fertil. (Subagio :
1990)
Berdasarkan jumlah
bunga, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) dan tumbuhan berbunga
majemuk (planta multiflora).
Berdasarkan letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga terminal bila letaknya di
ujung cabang atau di ujung batang, dan bunga aksiler apabila bunga terletak di
ketiak daun. (Sulasmi, 2004)
Pembentukan bunga
pada tanaman merupakan salah satu fase pertumbuhan generatif untuk terjadinya
pembentukan biji dan buah. Tidak semua tanaman berbunga dapat menghasilkan biji
atau buah tergantung dari sifat tanaman dan keberhasilan penyerbukan antara
bunga jantan dan bunga betina. Setiap bunga mempunyai sifat yang berbeda-beda
dan tidak semua bunga mempunyai bagian bunga yang lengkap. Begitu pula dengan
tipe perbungaan, letak organ fertil, letak bunga serta jumlah bunga. (Undang
Ahmad Dasuki : 1992)
Praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian bunga dan mengenal serta membedakan
bunga lengkap atau tidak lengkap, tipe perbungaan, letak organ fertil dan letak
bunga. Pengetahuan tentang morfologi bunga ini dapat mempermudah dalam
menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan dan dapat menentukan jenis
penyerbukannya.
METODE
DAN BAHAN
Waktu dan Lokasi Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 April 2016
pukul 08.40 – 09.30 WIB, di Laboratorium Agronomi A Universitas Muhammadiyah Malang.
Bahan dan Alat
Adapun alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah kertas, silet, alat tulis dan kamera.
Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah Bunga Sepatu (Hibiscus
rosasinensis), Bunga Merak Caesal
pulcherrima), Bunga Oleander (Nerium
oleander L.), Bunga Sirsak (Annona muricata),
Bunga Matahari (Helianthus annnuus),
Bunga Apel (Malusdomestica), Bunga Terong
(Salanum melongena), Bunga Tasbih (Canna lily), Bunga Melati (Jasminum officinale), dan Bunga Jagung (Zea mays).
Prosedur Praktikum
Pertama menyiapkan alat
dan bahan yang digunakan dalam praktikum. Pengamatan dilakukan pada bunga yang
baru saja dipetik dan tidak layu, sehingga masih terlihat jelas bagian-bagian padabunga
tersebut. Kedua mengamati bagian-bagian bunga,
serta
membelah bunga secara vertikal dengan menggunakan silet, kemudian mengamati
bagian dalam bunga. Menggambar bunga dengan setiap bagian-bagiannya. Kemudian
memberi keterangan pada gambar dan mengidentifikasi jenis bunga tersebut.
Identifikasi bunga tersebut meliputi jumlah bunga, letak bunga, letak organ
fertil dan tipe perbungaan, serta termasuk bunga lengkap atau tidak lengkap.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Bunga Melati (Jasminum
pubercens)


Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
Jasminum
|
Bunga Melati termasuk
bunga majemuk berbatas dan bentuknya seperti anak payung menggarpu (dichasium).
Pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga. Di bawahnya terdapat dua
cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya.
Bunga yang mekar dahulu ialah bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya. Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:136)
mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk berbatas yang mempunyai bentuk
bunga anak payung menggarpu adalah bunga melati. Letak dan susunan bunga Melati ini yaitu
bagian bagiannya duduk dalam lingkaran dan bagian lain terpencar dan menurut
garis spiral. Bunga Melati ini termasuk bunga lengkap, karena letak organ fertil pada bunga melati bersifat poligam atau
di dalam satu individu tanaman terdapat putik dan benang sari. Letak dari bunga melati
ini berada pada ujung batang atau termialis. Melati memiliki akar tunggang yang mampu
menopang tanaman sampai ketinggiannya mencapai 5 meter. Daun melati memiliki
daun yang majemuk menyirip. Ibu tungkai daun ini berbentuk seperti sirip ikan
di mana anak daunnya berada di sisi kanan dan juga kiri.
2. Bunga
Terong (Solanum melongena)


Kerajaan:
|
|
Kelas:
|
|
Upakelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
S. melongena
|
Bunga terong merupakan bunga yang lengkap, karena bunga
ini memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Bunga ini
termasuk bunga majemuk berbatas, yaitu bunga yang ujung ibu tangkainya
selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang
terbatas. Ibu tangkai ini dapat pula bercabang-cabang, dan cabang-cabang
tadi seperti ibu tangkainya juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya.
Pada bunga majemuk berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di
sumbu pokok atau ibu tangkainya, jadi tengah ke pinggir ( jika dilihat dari
atas). Kemudian letak bunga terong yaitu, tersusun dalam lingkaran lingkaran.
Bunga terong ini tergolong kedalam bunga tunggal, karena pada
Tumbuhan Terong, hanya terdapat satu bunga setiap ibu tangkai bunga. Letak bunga terong berada pada posisi caulifloris. Sedangkan
letak organ fertile pada bunga terong bersifat poligam atau pada satu bunga
terdapat putik dan benang sari. Bunga
terung ungu sering disebut sebagai bunga banci, karena memiliki dua kelamin.
Dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin
betina (putik). Bunga terung bentuknya mirip bintang, berwarna biru atau
lembayung, cerah sampai gelap. Penyerbukan bunga dapat berlangsung secara
silang maupun menyerbuk sendiri (Rukmana, 1994)
3. Bunga Jagung (Zea
mays)


Kerajaan:
|
|
(tidaktermas)
|
|
(tidaktermas)
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Z. mays
|
Bunga Jagung mempunyai
jumlah bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunganya berupa tongkol. Tongkol jagung diselimuti oleh
daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak pada bagian atas umumnya lebih
dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak pada bagian bawah.
Setiap tongkol terdiri atas 10-16 baris biji yang jumlahnya selalu genap
(Suprapto dan Marzuki, 2002).
Bunga jagung terletak
pada ujung batang atau terminalis. Letak organ fertile pada bunga jagung yaitu tanaman berumah satu
(monoeciuos) karena bunga jantan dan betinanya terdapat dalam satu tanaman.
Tanaman jagung adalah protandri, di mana pada sebagian besar varietas, bunga
jantannya muncul (anthesis) 1-3 hari sebelum rambut bunga betina muncul
(silking). Penyerbukan pada jagung terjadi bila serbuk sari dari bunga jantan
menempel pada rambut tongkol (putik). Hampir 95% dari persarian tersebut
berasal dari serbuk sari tanaman lain (serbuk silang) dan hanya 5% yang berasal
dari serbuk sari tanaman sendiri (serbuk sendiri), oleh karena itu, tanaman
jagung disebut tanaman bersari silang (cross pollinated crop). Terlepasnya
serbuk sari berlangsung 3-6 hari bergantung pada varietas, suhu, dan kelembaban
(Sudaryono, 1998).
4. Bunga Sirsak (Annona
muricata L)


Kerajaan:
|
|
(tidaktermasu)
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
A. muricata
|
Bunga sirsak merupakan bunga yang lengkap dan
termasuk bunga tunggal. Dikatakan bunga lengkap
karena bunga sirsak hanya memiliki kelopak, bakal buah,putik, benang sari
dan tangkai. Letak bunganya terdapat pada ketiak batangnya atau caulifloris. Letak organ fertile pada bunga sirsak bersifat monoesis atau
berumah satu. Susunan
bagian bunga sirsak berbentuk spiral.
Bunga
sirsak berukuran besar, bermahkota tebal dan warnanya hijau. Bunga ini tersusun
dari berlapis-lapis mahkota, 3 helai lapisan dalam dan 3 helai lapisan luarnya.
Bunga sirsak keluar pada tunas yang pendek di sepanjang cabang atau ranting.
Umumnya bunga sirsak berbunga sempurna, tetapi sering juga ditemukan bunga
betina saja. Sifat penyerbukannya adalah penyerbukan silang dengan bantuan
serangga (Suranto, 2011).
5. Bunga Merak (Caesal
pulcherrima)


Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Upafamili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
C. pulcherrima
|
Bunga merak adalah termasuk bunga majemuk tak
berbatas (inflorescentia racemosa),
Ibu tangkai pada
bunga ini bercabang dan masing-masing tangkainya mendukung satu bunga pada
ujungnya sehingga bunga ini termasuk dalam golongan tandan yang bunganya
bertangkai nyata. Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
tumbuhan (2009:129) mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak
berbatas adalah pada kembang merak Caesalpinia pulcherrima Swart. termasuk bunga payung,
karena dia memliki tandan yang digunakan sebagai tempat tumbuhnya bunga. Bunga
terletak pada ujung atau bersifat
terminalis,
termasuk bunga lengkap, karena memiliki putik, benang
sari, mahkota,
dasar bunga, dan tangkai bunga.
Tanaman ini bisa tumbuh tinggi dan melebar. Bunganya
cantik, berwarna kuning cerah, kuning kemerahan semburat jingga dan merah
jambu. Bunga merak terletak pada ujung batang atau
terminalis.
Merupakan bunga majemuk yang benang sarinya halus menjurai panjang. Letak organ fertile pada bunga merak bersifat poligam atau dalam
satu bunga terdapat putik dan benang sari. Setiap tangkai bisa terdiri dari belasan
kuntum bunga.
Kembang merak memiliki bunga tunggal, berbentuk trompet.
Diketiak daun kelopak berbentuk lonceng, berbagi lima, warnanya hijau
kekuning-kuningan, mahkota terdiri dari 15-20 mahkota. Bagian-bagian
bunga terdiri dari mahkota berwarna merah muda,benang sari berwarna
kuning,putik berbentuk seperti tabung,
buahnya kecil berwarna
merah, lonjong, diameter 4mm, masih
muda putih setelah tua coklat, biji pipih putih, akar
tunggang berwarna coklat muda.
6. Bunga Apel (Pyrus
malus)


Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Upafamili:
|
|
Bangsa:
|
Maleae
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
M. domestica
|
Bunga Apel
atau Pyrus Malus merupakan bunga
lengkap, dilihat dari
bagian bagian bunga ini, yaitu tangkai bunga, putik, benang sari, mahkota
dan pelindung. Bunga ini tergolong bunga majemuk berbatas, yaitu
yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga dan terdapat banyak
bunga pada satu ibu tangkai bunga. Letak dan susunan bunga Apel ini yaitu,
tersusun menurut garis spiral. Bunga apel memiliki
letak organ fertile yang bersifat poligam atau dalam satu bunga terdapat putik
dan benang sari. Bunga apel memiliki tipe perbungaan dichasium atau anak daun
penggarpu.
Bunga
apel bertangkai pendek, menghadap ke atas, bertandan, dan pada tiap tandan
terdapat 7-9 bunga. Bunga tumbuh pada ketiak daun, mahkota bunga berwarna putih
sampai merah jambu berjumlah 5 helai, menyelubungi benangsari pada badan buah,
dan di tengah-tengah bunga terdapat putik atau bakal buah. (Bambang Soelarso,
1997)
7. Bunga Oleander (Nerium
oleander)


Kerajaan:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
N. oleander
|
Bunga Oleander termasuk bunga yang
lengkap karena memiliki mahkota bunga
dan tangkai bunga, benang sari dan putik. Termasuk bunga majemuk karena bunga oleander
ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkai mempunyai
pertumbuhan yang terbatas. Bunga ini tersusun duduk didalam lingkaran. Bunga oleander terletak pada ujung batang atau disebut terminalis
serta memiliki tipe perbungaan tandan atau sisi atas dan sisi samping. Letak
organ fertile bunga oleander yaitu poligam atau dalam satu bunga terdapat putik
dan benang sari. Bunga ini keluar dalam perbungaan rasemosa.
Bunga berkembang dalam seikat ujung cebang masing-masing memgelilingi satu
mahkota pusat. sepal bersatu membentuk tabung, sepal sewaktu kuncup terputar,
dan letak petal imbrikatus. Jumlah stamen sama dengan jumlah petal, dan
letaknya berselangan dengan petal. Ovarium superus. Buah berbentu folikel yang
memecah (dehisen) saat matang untuk mengeluarkan biji. (Undang, 1992)
8. Bunga Sepatu (Hibicus
rossa sinesis)


Spesies :
H.
rosa-sinensis
Bunga sepatu adalah termasuk bunga tunggal Karena dalam satu tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini
terletak pada ketiak daun atau
axilaris. Termasuk
bunga lengkap, karena memiliki putik, mahkota, dasar bunga, dan tangkai bunga. Letak organ fertile pada bunga sepatu yaitu bersifat poligam atau
dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari.
Kembang sepatu disebut juga bunga raya adalah salah satu
perdu tinggi yang selalu berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini mudah dijumpai
dimana saja memiliki warna, bentuk, dan ukuran yang bermacam-macam.
Ada yang berkelopak tunggal, ada pula yang bekelopak ganda, ada yang
mejuntai kebawah. (Steenis : 2008)
9. Bunga Tasbih (Canna
lily)


Bunga Tasbih atau Canna Lily, merupakan
bunga tak lengkap dan tergolong bunga majemuk berbatas. Menurut Dewi Rosanti (2013) Disebut bunga tak lengkap yaitu karena bagian
bagian dari bunga ini hanya terdapat mahkota bunga, bakal bunga , tangkai
bunga, daun tangkai, daun pelindung, dan ibu tangkai bunga pelindung. Letak dan
susunan bunga Tasbih ini, yaitu terletak dalam garis spiral. Tergolong bunga
majemuk berbatas yaitu karena bunga ini memiliki jumlah bunga banyak pada
setiap ibu tangkai bunganya. Termasuk bunga majemuk dalam karangan bunga
berbentuk batryoid atau Berberis vernae,
bunga tasbih muncul pada ujung
batang atau terminalis. Bunga tasbih merupakan bunga berumah satu atau monoesis. Termasuk
bunga bisexualis, kelamin bunga terdiri dari benang sari
4 steril 1 fertil, berbentuk lembaran mahkota bunga disebut stamenidium.
Putik berbentuk pipih, letak ovarium inferum, yang terdiri dari
3 carpellum, 3 loculus, 3 ovulum. Letak ovarium
axilaris. Terdapat perhiasan bunga
berupa corolla 3 petal lepas, calyx 3 sepal lepas.
10. Bunga Matahari (Heliantus
annus)


Kerajaan :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Upafamili :
|
|
Bangsa :
|
|
Genus:
|
Bunga ini merupakan bunga majemuk
yang mempunyai tipe tak berbatas dengan bentuk yang berupa cawan yaitu suatu
bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya melebar dan merata, sehingga mencapai
bentuk seperti cawan dan pada bagian-bagain inilah tersusun bunga yang lengkap.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunyaMorfologi tumbuhan (2009:133)
mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak berbatas yang mempunyai
bentuk bunga cawan adalah bunga matahari.
Termasuk bunga yang
memiliki tipe perbungaan bongkol,
bunga terletak pada ujung batang atau
bersifat terminalis, termasuk
bunga lengkap, adapun bagian-bagian bunga yaitu; benang
sari, tangkai bunga,dan dasar bunga. Letak organ fertile
pada bunga matahari bersifat poligam atau dalam satu bunga terdapat putik dan
benang sari.
Bunga
matahari terbentuk pada akhir batang pokok atau pada akhir cabang. Kuncup
bunga bentuknya seperti cakram (bunga kepala) dengan garis tengah antara
10cm-40cm atau lebih. Dalam tiap-tiap cakram terdapat 2 jenis bunga.
Bunga-bunga yang letaknya dipinggir berbentuk pita (bunga pita) dan tidak
pernah membentuk biji. Bunga lainnya yang disebut pembulu,
sebagian besar bunga ini membentuk biji. Bunga bagian tengah tidak pernah
membentuk biji karena tidak sempurna pertumbuhannya. Pada umumnya bunga
matahari dalam satu kelompok. kepala bunga sukar dapat membentuk buah dengan
persarian sendiri, dengan menghasilkan biji yang cukup baik.
Bunga matahari tidak berbau harum tetapi bentuk dan warna
bunganya sangat menarik. Bunga ini berbentuk bulat dan berwarna kuning cerah.
Bunga matahari adalah bunga tunggal yang terdiri dari bunga
tepi dan bunga tabung. Bunga yang terlihat sebagai
satu kuntum sebenarnya terdiri dari kumpulan banyak bunga. Bunga tepi terdiri
dari satu daun, mahkota yang berwarna kuning cerah. Kumpulan bunga tabung terletak
dibagian tengah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Berdasarkan
organ yang dimiliki bunga terbagi menjadi 2, yaitu bunga lengkap dan tidak
lengkap. Yang termasuk bunga lengkap adalah bunga sepatu, bunga oleander, bunga
matahari, bunga apel, bunga merak, bunga terong dan bunga sirsak. Sedangkan
yang termasuk bunga tidak lengkap adalah bunga melati, bunga tasbih dan bunga
jagung.
2.
Berdasarkan
jumlahnya bunga terbagi menjadi 2, yaitu majemuk dan tunggal. Yang termasuk
bunga tunggal adalah bunga matahari, bunga melati, bunga sepatu, bunga sirsak
dan bunga terong. Sedangkan yang termasuk bunga majemuk adalah bunga jagung,
bunga tasbih, bunga oleander, bunga merak, dan bunga apel.
3.
Setiap
bunga memiliki sifat yang berbeda-beda dan tidak semua bunga memiliki bagian
bunga yang lengkap.
Saran
Dalam pengamatan disarankan menggunakan bunga yang
masih segar atau tidak layu, agar bagian-bagian bunga yang diamati masih dapat
terlihat.
DAFTAR PUSTAKA
Dasuki, Ahmad Undang Ms. 1992. Sistematik Tumbuhan Tinggi.
Penerbit ITB. Bandung
Esiti B.
Hidayat. 1990. Morfologi Tumbuhan. Diktat Kuliah. Jurusan Biologi FMIPA
ITB. Bandung.
Gifford E.M.
and A.s. Foster. 1989. Morphology and Evolution of Vascular Plants. 3th
edition. W.H. Freeman and Company. New York.
Haryudin,
Wawan., Rostiana, Otih. 2008. Karakteristik Morfologi Bunga Kencur (Kaempferia galangal L.) Bul Litro Vol.
XIX No. 2 hlm 109-116
Rosanti,
Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan.
Jakarta : Erlangga
Rukmana, R.
1994. Budi Daya Kubis Bunga & Brokoli. Kanisius. Yogyakarta. 48 hlm.
Sinnott E.W. 1960. Plant Morphogenesis.
McGraw-Hill Book Company Inc. New York.
Subagio.1990. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Jurusan Biologi FMIPA. ITB. Bandung.
Sudaryono. 1998.
Teknologi produksi Jagung. Dalam: Prosiding Seminar dan Lokakarya nasional
jagung. Balitjas. Maros.
Soelarso, Bambang.
1997. Budi Daya Apel. Yogyakarta : KANISIUS .
Sulasmi.
2004. Macam – Macam Tanaman Dataran Tinggi dan Rendah. Bogor: IPB Press
Suprapto H.S. dan Marzuki, A. R., 2002. Bertanam
Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suranto,Adji. (2011). Dahsyatnya Sirsak Tumpas
Penyakit. Jakarta: Pustaka Bunda
Tjitrosoepomo, Gembong. 1988. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Undang Ahmad Dasuki. 1992. Penuntun Praktikum
Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar Universitas. ITB. Bandung
Van Steenis,C.G.G.J. 1992. Flora. Penerjemah : M
Soeryowinoto,dkk. Cetakan 5. PT.Pradnya Paramita.Jakarta.
Bagi Anda yang hobby bermain Judi Online, namun takut kemenangan Anda tidak di bayar?
BalasHapusSaya ingin merekomendasikan Anda Bandar Judi Online Terpercaya dan Teraman di Indonesia yaitu S128Cash.
Saya berani jamin, seberapa besar pun kemenangan Anda pasti S128Cash tetap akan bayar untuk Anda karena situs ini juga sudah terkenal akan hal seperti itu.
Untuk hal kenyamanan dan keamanan sudah pasti TERJAMIN jika Anda bermain disini.
S128Cash juga menyediakan semua permainan yang digemari para Pecinta Judi Online Indonesia, seperti :
- Sportbooks
- Live Casino
- IDN Poker
- Sabung Ayam Online
- Slot Games Online
- Tembak Ikan Online
- Klik4D
Anda juga bisa mengikuti semua PROMO BONUS yang disediakan S128Cash, yaitu :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS FREEBET 200rB
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Untuk pendaftarannya GRATIS serta SANGAT MUDAH dan info lebih lanjut bisa hubungi kami :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.org
Judi Bola
Daftar Situs Judi Bola Terpercaya